-
▼
2011
(123)
- ► 3 Juli - 10 Juli (2)
- ► 26 Juni - 3 Juli (3)
- ► 12 Juni - 19 Juni (2)
- ► 3 April - 10 April (6)
- ► 20 Maret - 27 Maret (3)
-
▼
20 Februari - 27 Februari
(14)
- Hasil Lukisan Yang Menakjubkan
- bekicot Terbesar di Dunia
- Iklan - iklan yang Kreatif
- Agama Sebuah Mitos..???
- Bahaya Kuman Pada Air Liur Anjing
- 7 Puncak Gunung Tertinggi di Dunia
- Kapal Pesiar "Istana Monaco" Menarik dan Termewah
- 10 Cara Menjaga Kualitas Suara
- Seni Patung Terkecil di Dunia
- Cara unik Olahraga Mata
- Aktifis yang Benci Islam Akhirnya Masuk Islam
- Motor Terbesar di Dunia Dilelang Rp 7,3 Miliar
- WikiLeaks: AS Perhatikan Kasus Munir
- Bergadang Menyebabkan Organ Tubuh Hancur!
- ► 23 Januari - 30 Januari (10)
- ► 16 Januari - 23 Januari (23)
- ► 9 Januari - 16 Januari (18)
- ► 2 Januari - 9 Januari (24)
-
►
2010
(450)
- ► 26 Desember - 2 Januari (26)
- ► 24 Oktober - 31 Oktober (16)
- ► 17 Oktober - 24 Oktober (31)
- ► 10 Oktober - 17 Oktober (69)
- ► 3 Oktober - 10 Oktober (38)
- ► 18 April - 25 April (6)
Memo itu, menurut The Age, memaparkan keraguan dari Kedubes AS di Jakarta atas kasus Munir
Munir Said Thalib
VIVAnews - Amerika Serikat (AS) turut memberi perhatian atas upaya aparat hukum Indonesia dalam mengadili dan menghukum pihak-pihak yang bertanggungjawab atas terbunuhnya seorang aktivis hak asasi manusia (HAM), Munir Said Thalib, beberapa tahun silam. Mereka mendapat informasi bahwa pejabat intelijen diduga terkait dengan skandal itu.
Demikian menurut laman harian Australia, The Age, saat Sabtu kemarin menyuguhkan informasi, yang mereka klaim didapat secara eksklusif oleh laman pembocor rahasia AS, WikiLeaks. Memo itu disebut-sebut merupakan laporan rahasia Kedutaan Besar AS di Jakarta untuk Washington DC beberapa tahun lalu.
Memo itu, menurut The Age, memaparkan keraguan dari Kedubes AS di Jakarta mengenai pengusutan kasus Munir, yang meninggal setelah diracun dalam perjalanan menuju Belanda pada 2004. Keraguan itu muncul setelah Kedubes mendapat informasi dari pihak-pihak lokal mengenai sejumlah pertemuan yang melibatkan pejabat tinggi intelijen terkait dengan rencana pembunuhan Munir.
Ini berdasarkan memo yang dikirim pada April 2007, dengan sub judul "Kemungkinan keterlibatan tingkat tinggi." Memo dari WikiLeaks itu, menurut The Age, menyebut sejumlah nama pejabat Indonesia saat itu yang dicurigai berada di balik pembunuhan Munir dengan menggelar sejumlah pertemuan.
Dalam kesimpulan memo itu, Kedubes AS mengaku belum mendapat kejelasan "sejauh mana aparat hukum benar-benar serius melacak pembunuhan itu." "Terobosan soal siapa yang memerintahkan pembunuhan itu kemungkinan butuh pihak yang punya informasi dari dalam dan berani mengambil risiko luar biasa dalam bersaksi. Ini butuh perlindungan," kata memo tersebut.
Namun, menurut memo itu, polisi diperkirakan menunjukkan kemajuan atas kasus ini, kemungkinan akibat perhatian internasional.
Indonesia sebenarnya telah mengadili seorang mantan pejabat tinggi intelijen, namun yang bersangkutan akhirnya divonis bebas pada 2009.
Munir Said Thalib
VIVAnews - Amerika Serikat (AS) turut memberi perhatian atas upaya aparat hukum Indonesia dalam mengadili dan menghukum pihak-pihak yang bertanggungjawab atas terbunuhnya seorang aktivis hak asasi manusia (HAM), Munir Said Thalib, beberapa tahun silam. Mereka mendapat informasi bahwa pejabat intelijen diduga terkait dengan skandal itu.
Demikian menurut laman harian Australia, The Age, saat Sabtu kemarin menyuguhkan informasi, yang mereka klaim didapat secara eksklusif oleh laman pembocor rahasia AS, WikiLeaks. Memo itu disebut-sebut merupakan laporan rahasia Kedutaan Besar AS di Jakarta untuk Washington DC beberapa tahun lalu.
Memo itu, menurut The Age, memaparkan keraguan dari Kedubes AS di Jakarta mengenai pengusutan kasus Munir, yang meninggal setelah diracun dalam perjalanan menuju Belanda pada 2004. Keraguan itu muncul setelah Kedubes mendapat informasi dari pihak-pihak lokal mengenai sejumlah pertemuan yang melibatkan pejabat tinggi intelijen terkait dengan rencana pembunuhan Munir.
Ini berdasarkan memo yang dikirim pada April 2007, dengan sub judul "Kemungkinan keterlibatan tingkat tinggi." Memo dari WikiLeaks itu, menurut The Age, menyebut sejumlah nama pejabat Indonesia saat itu yang dicurigai berada di balik pembunuhan Munir dengan menggelar sejumlah pertemuan.
Dalam kesimpulan memo itu, Kedubes AS mengaku belum mendapat kejelasan "sejauh mana aparat hukum benar-benar serius melacak pembunuhan itu." "Terobosan soal siapa yang memerintahkan pembunuhan itu kemungkinan butuh pihak yang punya informasi dari dalam dan berani mengambil risiko luar biasa dalam bersaksi. Ini butuh perlindungan," kata memo tersebut.
Namun, menurut memo itu, polisi diperkirakan menunjukkan kemajuan atas kasus ini, kemungkinan akibat perhatian internasional.
Indonesia sebenarnya telah mengadili seorang mantan pejabat tinggi intelijen, namun yang bersangkutan akhirnya divonis bebas pada 2009.
-
Pesan Gw : Komentar Anda Sangat Berarti Untuk Perkembangan BLOG ini...