-
►
2011
(123)
- ► 3 Juli - 10 Juli (2)
- ► 26 Juni - 3 Juli (3)
- ► 12 Juni - 19 Juni (2)
- ► 3 April - 10 April (6)
- ► 20 Maret - 27 Maret (3)
- ► 23 Januari - 30 Januari (10)
- ► 16 Januari - 23 Januari (23)
- ► 9 Januari - 16 Januari (18)
- ► 2 Januari - 9 Januari (24)
-
▼
2010
(450)
- ► 26 Desember - 2 Januari (26)
-
▼
12 Desember - 19 Desember
(19)
- Gunakan Software Bajakan Terancam Penjara 210 Tahun
- Cara Membuka CMD yang di blok
- Menampilkan Folder yang di Hidden Virus
- Memilih Jenis File Gambar (Image) Posting
- 5.000 Tiket Piala AFF Dibagi Cuma-cuma
- 45% Jajanan Anak Sekolah Berbahaya
- RS berstandar Internasional di Indonesia
- Penemu Lambang kebangsaan Burung Garuda
- Dokumen RI yang Dibocorkan Wikileaks
- Film Serial Dibuat untuk "Kacaukan" Ideologi Islam!
- Harimau Terbesar Di dunia
- Tes Warna Untuk Kebutaan
- Para Pekerja Demo Tolak Revisi UU no.13
- isi UUD 1945 (dalam satu naskah)
- UUD Negara RI 1945 dalam Satu Naskah
- UU no.3 tahun 1992 (jamsostek)
- 10 Binatang Paling Tangguh di Bumi
- Teknologi Pada Zaman Romawi
- Menambah Fitur Reply (balas) Komentar
- ► 24 Oktober - 31 Oktober (16)
- ► 17 Oktober - 24 Oktober (31)
- ► 10 Oktober - 17 Oktober (69)
- ► 3 Oktober - 10 Oktober (38)
- ► 18 April - 25 April (6)
Solo (ANTARA News) - Orang tua dan guru sebaiknya mengawasi jajanan anak-anak mereka karena Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menemukan hampir separuh makanan yang beredar ternyata berbahaya karena mengandung bahan terlarang.
"Dari 2.984 sampel yang kami uji, 45 persen di antaranya tidak memenuhi ketentuan," kata Kepala Badan POM Kustantinah pada Rakornas Badan POM di Solo, Kamis.
Beberapa bahan berbahaya terdilarang yang ditemukan pada jajanan anak sekolah adalah formalin, borax, pewarna Rhodamin B dan pewarna methanil yellow.
Selain itu juga ditemukan makanan yang mengandung benzoat berlebihan, sakarin berlebihan, siklamat serta ada yang tidak memenuhi uji cemaran mikroba karena mengandung coliform dan E.coli.
Badan POM mengoperasikan mobil laboratorium keliling di 13 provinsi untuk mengawasi jajanan anak-anak sekolah tersebut.
"Kami melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk ke pasar dan sekolah, dan mengambil sampel untuk melakukan tes cepat ditempat," ujar Kustantinah.
Kerjasama juga dilakukan dengan Kementerian Pendidikan untuk pembinaan dari segala arah.
Fokus pengawasan diberikan pada jajanan anak karena data Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan BPOM menunjukkan setiap tahun selalu terjadi keracunan di sekolah dengan anak SD menjadi kelompok yang paling sering mengalami keracunan.(*)
"Dari 2.984 sampel yang kami uji, 45 persen di antaranya tidak memenuhi ketentuan," kata Kepala Badan POM Kustantinah pada Rakornas Badan POM di Solo, Kamis.
Beberapa bahan berbahaya terdilarang yang ditemukan pada jajanan anak sekolah adalah formalin, borax, pewarna Rhodamin B dan pewarna methanil yellow.
Selain itu juga ditemukan makanan yang mengandung benzoat berlebihan, sakarin berlebihan, siklamat serta ada yang tidak memenuhi uji cemaran mikroba karena mengandung coliform dan E.coli.
Badan POM mengoperasikan mobil laboratorium keliling di 13 provinsi untuk mengawasi jajanan anak-anak sekolah tersebut.
"Kami melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk ke pasar dan sekolah, dan mengambil sampel untuk melakukan tes cepat ditempat," ujar Kustantinah.
Kerjasama juga dilakukan dengan Kementerian Pendidikan untuk pembinaan dari segala arah.
Fokus pengawasan diberikan pada jajanan anak karena data Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan BPOM menunjukkan setiap tahun selalu terjadi keracunan di sekolah dengan anak SD menjadi kelompok yang paling sering mengalami keracunan.(*)
-
Pesan Gw : Komentar Anda Sangat Berarti Untuk Perkembangan BLOG ini...
1komentar:
- hendrikx klise mengatakan...
-
Sabtu, Desember 18, 2010 10:00:00 PM
wowwwww...pantes umur manusia pada pendek
-
Terimakasih atas komentarnya...