1
1

Banyak pendapat tentang pengertian fotojurnalistik, dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Namun dari berbagai pendapat itu, apabila kita tarik benang merahnya sebenarnya mengandung tujuan yang sama. Karena fototojurnalistik memiliki cakupan yang luas terhadap kehidupan berkomunikasi manusia dibumi ini.
Wilson Hick redaktur senior majalah ‘Life’ (1937-1950) dalam buku World and Pictures (new York, Harper and Brothers, Arno Press 1952, 1972), foto jurnalistik adalah media komunikasi verbal dan visual yang hadir bersamaan.
Henri Cartier-Bresson, salah satu pendiri agen foto terkemuka di dunia Magnum yuang terkenal dengan teori ‘Decisive Moment’ — menjabarkan, “foto jurnalistik adalah berkisah dengan sebuah gambar, melaporkannya dengan sebuah kamera, merekamnya dalam waktu, yang seluruhnya berlangsung seketika saat suatu citra tersembut mengungkap sebuah cerita.”
Menurut fotografer senior Antara Oscar Motuloh dalam sebuah pelatihan fotografi berpendapat fotojurnalistik adalah suatu medium sajian informasi untuk menyampaikan beragam bukti visual atas berbagai peristiwa kepada masyarakat seluas-luasnnya secara cepat.
Sementara menurut tokoh fotojurnalistik asal Surabaya almarhum Zainuddin Nasution berpendapat, foto jurnalistik adalah jenis foto yang digolongkan foto yang bertujuan dalam pemotretannya karena keinginan bercerita kepada orang lain. Jadi foto-foto di jenis ini berkepentingan dalam menyampaikan pesan (massage) kepada orang lain dengan maksut agar orang lain melakukan sesuatu tindakan psikologis. Dan banyak pula, yang beranggapan bahwa yang dimaksut dengan fotojurnalistik itu, hanyalah foto-foto yang dihasilkan para wartawan foto saja. Padahal fotojurnalistik, sebenarnya mencakup suatu hal yang sangat luas. Foto-foto advetorial, kalender, postcard, brosur, dsb, bisa juga dikatakan sebagai jenis fotojurnalistik.
Dalam buku serial Photojournalistic yang diterbitkan oleh Time Life diungkapkan bahwa; Sementara foto-foto yang dihasilkan oleh para wartawan foto seperti yang kita lihat di media massa adalah pers foto (foto berita) yang penekanannya pada perekaman fakta otentik.
Misalnya foto yang menggambarkan kebakaran, kecelakaan, pengusuran dsb. Foto-foto itu, ingin menceritakan sesuatu yang pada gilirannya akan membuat orang tersebut bertindak (feedback). Foto jurnalistik ini disiplinnya lebih banyak membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh imaji tersebut bagi pemerhatinya.
Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa foto jurnalistik atau khususnya persfoto yang baik adalah foto yang memiliki pesan yang jelas dari sebuah peristiwa, tetapi dibuat dengan kemampuan teknologi secara otentik. Dari uraian di atas dapat disumpulkan bahwa, fotojurnalisik adalah suatu media sajian informasi berupa bukti visual (gambar) atas berbagai peristiwa yang disampaikan kepada masyarakat seluas-luasnya dengan tempo dan waktu yang cepat. Jadi intinya bahwa semua gambar yang disajikan dalam bentuk foto dan berita yang dimuat dalam dimedia baik cetak maupun online itu dinamakan fotojurnalistik.
Tentu saja setiap foto yang disiarkan harus dilengkapi dengan teks foto, yang melekat dan menjadi informasi pelengkap terhadap foto-foto itu sendiri. Jadi teks foto (keterangan foto) di dalam sebuah fotojurnalistik adalah mutlak –lihat pembahasan berikutnya tentang teks foto.
Bahkan semua foto, baik foto dokumentasi maupun foto apa saja, apabila telah dimuat dalam sebuah media, boleh dikatakan sebagai fotojurnalistik. Media penyampai fotojurnalistik biasanya melalui media massa, surat kabar (koran), majalah, tabloid maupun media online (internet), brosur, poster dsb.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa fotojurnalistik adalah foto-foto yang dimuat dalam media cetak saja. Bahkan ada yang beranggapan, bahwa fotojurnalistik merupakan sebuah aliran dalam fotografi. Karena memang kita sering mendengar istilah salon foto, foto art, foto arsitektur, foto model, foto masakan, foto fasyen dsb.
Sejumlah penggemar fotografi sendiri memposisikan bahwa fotojuralistik adalah sebuah aliran foto yang ada di dalam dunia fotografi. Padahal pemahaman seperti itu sebenarnya kurang tepat, karena foto-foto yang tersebut di atas sebenarnya telah masuk di dalam lingkup fotojurnalistik. Tentu saja, apabila dilengkapi dengan sebuah informasi berupa teks atau berita yang melengkapinya.
www.gudangenam.blogspot.com

  1. Pesan Gw : Komentar Anda Sangat Berarti Untuk Perkembangan BLOG ini...

0 komentar:



Posting Komentar